Puisi - Tapi, Bagaimana jika aku tidak lagi berbahagia? || Suci Nur Intan

Puisi - Tapi, Bagaimana jika aku tidak lagi berbahagia? || Suci Nur Intan

Puisi - Tapi, Bagaimana jika aku tidak lagi berbahagia  Suci Nur Intan

Tapi, Bagaimana jika aku tidak lagi berbahagia?

Oleh: Suci Nur Intan


Mari kuceritakan

Bagaimana diri ini candu dalam kesedihan

Dalam pesan-pesan yang tertuju untuk semua rasa

Rasa yang membersamai juga rasa yang menyakitkan


Kepada sakit yang dirasa sendiri

Kepada lelah yang berbisik dalam untaian sepi

Kepada gelap yang berteman dengan diri

Kepada semua air mata yang tertumpah juga kepada tangis lirih


Terima kasih karena memberiku nafas yang terengah-engah kala diriku lelah

Terima kasih karena membuatku terisak kala malam hari tiba

Terima kasih karena memberiku sesak di dada 

Terima kasih karena membuat diri ini lupa kapan terakhir kali aku berbahagia

 

Kepada semua ucap terima kasih disertai penat dan penyesalan

Terbungkus rapi dan berderet dalam semua luka

Apakah aku hanya perlu bangun dan bangun di esok hari?

Memang benar, Itulah yang mereka ajarkan padaku ketika diri ini terlanjur mati rasa


Baik jikalau diri ini hanya perlu memulai hari di setiap harinya

Maka aku mohon buatlah hari-hari berlalu begitu cepat

Sebab aku percaya waktu dapat membuat semua luka menjadi cerita masa lalu

Lekas saja hilang, aku ingin berlari menatap bahagia


Tolong jangan cegat diri ini di persimpangan jalan

Jalan ku memang terjal

Tapi, bukan berarti aku tidak pernah berbahagia lagi bukan?

Jadi, tolong, biarkan saja aku berlari, biarkan saja


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel