Muslimah dalam Dekap Kebahagiaan di Era Modern II Karya Tulis Popular II Esai

 

            Tentu kita sudah tidak asing dengan kata muslimah. Muslimah adalah kata serap bahasa Arab yang berarti perempuan muslim atau yang menganut agama Islam. Muslimah diartikan sebagai perempuan yang berserah diri kepada Allah SWT dengan hanya menyembah dan meminta pertolongan kepada-Nya. Melalui pengertian tersebut, artinya seorang muslimah harus mampu berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT, meyakinkan diri bahwa sepenuhnya diri kita ini milik Allah SWT, senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya, dan senantiasa beribadah hanya kepada Allah SWT. Selain itu, muslimah juga harus mampu ikhlas dan ridho menjalankan semua perintah dan larangan yang telah ditetapkan Allah SWT agar hati  menjadi damai, dan jiwa dalam diri senantiasa berada dalam dekap kebahagiaan dan ketenangan.


            Islam begitu memuliakan perempuan. Maka dari itu, perintah dan larangan tersebut haruslah dilaksanakan dengan ikhlas sebab di dalamnya terdapat banyak kebaikan. Akan tetapi, adakalanya hal tersebut kurang mendapatkan perhatian oleh beberapa orang dalam pergaulan di era modern saat ini. Dalam pergaulan di era modern ini ada banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh para muslimah, salah satunya tentang jabat tangan dengan bukan mahram yang dianggap lumrah untuk dilakukan. Terkadang kita merasa sedikit canggung apabila ada lelaki bukan mahram yang mengajak kita untuk berjabat tangan atau sekadar bersalaman. Namun, sebagai muslimah, ketika ada lelaki bukan mahram yang mengajak kita untuk berjabat tangan atau bersalaman maka kita harus menjaga kemuliaan kita dengan menolaknya atau sebagai bentuk sopan santun perempuan muslimah dapat membalasnya dengan menyatukan kedua telapak tangan kita di depan dada seraya tersenyum. Akan tetapi, tidak selamanya semua lelaki bukan mahram yang mengajak berjabat tangan tersebut akan mengerti, ada kalanya beberapa orang terlihat seperti malu, kesal, ataupun langsung pergi tanpa berkata-kata sedikitpun. Akan tetapi, apapun reaksi dari lelaki bukan mahram tersebut, kita sebagai muslimah harus tetap menjaga diri kita, dan mematuhi segala ketetapan dari Allah SWT.


            Meskipun dalam kehidupan sehari-hari momen laki-laki dan perempuan bukan mahram berjabat tangan sangat lumrah dilakukan, ataupun bagi sebagian orang ada yang beranggapan bahwa hal tersebut wajar dilakukan dengan alibi untuk menambah keakraban, tetapi tetap saja hal tersebut dilarang. Sebab didalamnya tidak terdapat kegentingan memaksa yang dapat memperbolehkan laki-laki dan perempuan bukan mahram untuk bersentuhan. Sekalipun momen tersebut terlihat lumrah dalam kehidupan masyarakat, tetapi sesuatu yang salah sekalipun banyak orang yang melakukan tidak akan pernah menjadi benar. Begitupun sebaliknya, sesuatu yang benar walaupun hanya sedikit orang yang melakukan selamanya akan tetap benar.


            Selain itu, di era modern saat ini ada banyak sekali pengaruh yang dirasakan dan harus dihadapi secara serius. Salah satunya, yakni ketika orang-orang mulai tergiur dengan pola hidup modernisasi. Akan sangat disayangkan apabila pola-pola hidup modernisasi tersebut justru menjadi gerbang menuju kemaksiatan, atau bahkan sangat miris apabila mereka tergiur untuk bertingkah meniru gaya hidup orang luar tanpa memperhatikan nilai-nilai syariat agama.


            Salah satu hal yang sangat miris yakni menjamurnya istilah pacaran bagi kalangan muda-mudi tanpa ikatan pernikahan. Sekalipun orang-orang yang berpacaran tersebut mengaku beragama islam, nahas sepertinya mereka masih menganggap berpacaran merupakan hal yang wajar, padahal pacaran dilarang dalam islam. Terlebih menjadi persoalan ketika orang-orang sekitar justru mencibir seorang perempuan muslimah yang tidak ingin berpacaran dengan kata-kata yang menyakitkan, ada yang berkata itu namanya jomlo atau lebih lagi ada yang bilang tidak laku. Padahal bukan itu alasan seorang perempuan muslimah tidak ingin berpacaran. Seorang muslimah yang taat dalam beragama pasti mengerti bahwa pacaran sebelum ada ikatan pernikahan itu dilarang. Maka demi menjaga harga diri dan kemuliaan perempuan, memang sudah seharusnya muslimah tidak berpacaran.


            Akan tetapi, sangat miris melihat pandangan orang di era modern ini yang beranggapan bahwa tidak pacaran berarti tidak laku. Padahal perempuan bukanlah barang dagangan yang identik dengan kata tidak laku jika mereka tidak berpacaran. Bahkan ada pula yang mengolok-ngolok muslimah yang tak ingin berpacaran dengan beranggapan akan susah mendapatkan jodoh. Padahal mereka juga seharusnya mengerti bahwa jodoh adalah ketetapan Allah SWT, dan kita tidak perlu khawatir akan hal tersebut .


            Selain itu, di era modern ini perkembangan mode berpakaian pun berkembang semakin pesat. Namun,bagaikan bilah pisau bermata ganda kita pun dihadapkan pada pilihan apakah perkembangan tersebut dapat kita manfaatkan agar semakin menjaga cara berpakaian kita ataukah kita harus mengikuti gaya berpakaian orang luar. Tentu jawabannya adalah kita harus tetap berpakaian dengan menunjukan identitas kita sebagai muslimah. Sebab cantik bukan berarti berlaku bagi mereka yang berpakaian dengan memperlihatkan bentuk tubuh. Namun, kita sebagai muslimah harus tampil cantik dengan gaya berpakaian kita yang rapih, bersih, tidak menampakkan aurat, dan tidak memperlihatkan bentuk tubuh kita. Sebab seorang muslimah dalam berpakaian diatur oleh agama, bukan oleh dunia.


            Kita bisa juga terlihat cantik dengan sikap dan tingkah laku kita atau yang biasa disebut inner beauty. Bahkan air wudhu pun sudah cukup untuk membuat wajah kita lebih bercahaya.


            Selain dari gaya berpakain yang harus sesuai syariat islam, muslimah juga harus menjaga keteguhan iman, agar tidak mudah terpengaruh oleh perkembangan zaman di era modern ini yang kian hari kian menyesakkan. Namun, sebagai muslimah kita tidak usah risau, kita harus senantiasa berpegang teguh pada Al-Quran, panduan yang akan menuntun kita ke jalan yang benar bahkan sampai hari akhir kelak.


            Jika kita berpegang teguh pada Al-Quran, maka kita tidak harus takut berjalan menapaki bumi sebab kita mempunyai tuntunan dalam hidup. Jadi, lakukan saja semua syariat islam dengan ikhlas agar hati kita senantiasa damai dan senantiasa berada dalam dekap kebahagiaan di era modern ini.


            Oleh karena itu, di zaman modern ini ketika kita dihadapkan dengan banyak tantangan maka kita harus semakin kuat juga imannya. Sungguh indah menjadi muslimah. Dalam diri muslimah terdapat hal yang sangat berarti, salah satunya penampilan yang mencirikan seorang muslimah sejati dengan pakaian tertutup dan senantiasa menjaga auratnya. Sebagai seorang muslimah maka sangat diharapakan kita mampu menjadi versi terbaik dalam diri kita agar dapat menunjukan bahwa kita ini istimewa dengan kecerdasan dan menjaga identitas diri kita sebagai muslimah.


            Bagaikan bebatuan yang terdapat di bumi ini. Ada bebatuan yang mudah ditemukan, tersebar di permukaan tanah, mudah terinjak, tampak kotor, dan mudah tersapu oleh derasnya air hujan. Sedang kita juga tahu ada pula bebatuan yang sangat berharga, sangat jauh berada di dalam bumi ini, sangat tertutup, dan tidak mudah ditemukan. Dan itu adalah batuan yang sangat terjaga dengan baik. Begitupun dengan muslimah yang mampu menjaga dirinya dengan baik, maka ia adalah sosok yang istimewa.


            Sebagai bagian dalam era modern ini, maka kita sebagai muslimah harus mampu menjadi versi terbaik dalam diri kita. Sebagai muslimah di era modern ini, tentu kita semua harus dituntut cerdas dan bijak untuk menyikapi berbagai persoalan di kehidupan sehari-hari. Kita bisa memanfaatkan perkembangan teknologi ke arah yang lebih baik. Kita bisa gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan atau bisa juga sebagai media dakwah. Kita juga bisa menggunakan media sosial untuk belajar hal-hal tentang agama islam, daripada gawai kita digunakan untuk mencari hal-hal yang kurang bermanfaat atau dirasa tidak penting, InsyaAllah akan lebih bermanfaat jika kita gunakan gawai untuk belajar agama islam. Terlebih semenjak Covid 19 ini merebak, ada banyak sekali kegiatan dakwah, kajian, atau webinar yang dilaksanakan secara daring. Ini bisa jadi momentum bagi kita untuk mengikuti dakwah, kajian, atau webinar tersebut dari rumah.


            Oleh karena itu, dalam situasi modern ini, seharusnya sebagai muslimah kita menjadi lebih responsif dengan kondisi di sekitar kita. Kita harus senantiasa ikhlas menjalani segala ketetapan Allah SWT. Dengan senantiasa meningkatkan keimanan dan berpegang teguh pada Al-Quran, maka InsyaAllah kita dapat menjadi versi terbaik dari diri kita sebagai muslimah.





Daftar Pustaka


·         https://id.m.wikipedia.org/wiki/Muslim#:~:text=Kata%20muslim%20merujuk%20kepada%20penganut,%2C%20translit.%20muslim%C4%81t%E2%80%8E).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel