Pembahasan Lengkap Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi

 
Pembahasan Lengkap Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi


Halo, kembali lagi bersama Tan Eduka, kali ini Tan Eduka kembali membahas materi kuliah, yaitu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi. Jadi, Pengantar Ekonomi merupakan salah satu mata kuliah yang biasanya dipelajari oleh mahasiswa jurusan Teknik Industri di semester 2.


Oke, tanpa berlama-lama langsung aja kita mulai, yaa


Materi pertama yang akan dibahas, yaitu


Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi


Jadi, bagaimana yaa sejarahnya sampai muncul ilmu ekonomi dalam ruang lingkup kehidupan manusia?


Berikut penjelasannya


Pertama-tama, pasti kalian juga udah tahu dong, kalo ilmu ekonomi itu merupakan salah satu ilmu sosial. Ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial berhubungan erat dengan tingkah laku manusia; contohnya: Interaksi antara pedagang/pengusaha, konsumen, investors, dan pemerintah.


Terkait hal tersebut, ternyata Ilmu ekonomi sebenarnya telah dipelajari sejak 350 S.M, lhoo tepatnya di zaman Aristoteles


Di samping itu, pendapat-pendapat ilmu ekonomi ditemukan sarjana terdahulu seperti:


  1. Prancois Quesnay 1765, dalam bukunya “Tabluau Eqonomique”
  2. Colbert 1774, menganggap perdagangan adalah unsur pokok perekonomian masyarakat.
  3. Adam Smith 1776, yang terkenal dengan bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation”.
  4. J.M.Keynes 1936, bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money.


Perkembangan terkait pandangan-pandangan mengenai ilmu ekonomi mengantarkan bidang ekonomi terbentuk sebagai satu bidang Ilmu Pengetahuan setelah 1776 (Adam Smith)


Pandangan Adam Smith (Bapak Ilmu Ekonomi) mengungkapkan bahwa kesejahteraan dapat dicapai tanpa campur tangan pemerintah.


Terdapat 3 hal utama dalam pandangan ini. yaitu:


  • Market mechanism
  • Invisible Hand
  • Dikenal dengan kelompok klasik dasar microeconomics


Kebalikan dari pandangan di atas, J.M.Keynes justru berpendapat bahwa perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Dimana, Pemikirannya menjadi dasar microeconomics.


Berikut Perbandingan dasar pemikiran menurut Klasik dan Keynes


Klasik


  1. Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
  2. Kalaupun ada campur tangan pemerintah, maka kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada:
  • Pertahanan dan keamanan
  • Hukum dan peradilan
  • Penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta


Keynes


  1. Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perkonomian
  2. Campur tangan pemerintah bertujuan unutk mengatasi penyakit ekonomi, yaitu:
  • Pengangguran
  • Pertumbuhan ekonomi
  • Inflasi


Setelah membahas mengenai sejarah ilmu ekonomi, berikutnya kita membahas mengenai


Pengertian Ilmu Ekonomi


Ada beberapa pendapat mengenai pengertian ilmu ekonomi, diantaranya:


  1. Paul A Samuelson: Ilmu ekonomi adalah kajian mengenai bagaimana masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya produksi yang langka diantara berbagai alternative kegunaannya, untuk memproduksi berbagai jenis komoditi, dan mendistribusikannya diantara berbagai kelompok.
  2. Wonnacott: “Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”.
  3. Albert L.Meyers: Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari kebutuhan-kebutuhan manusia dan kepuasan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
  4. George Leland Bach: “Ilmu ekonomi" adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana memprodusir/mebuat barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan dan kemudian mendistribusikannya di antara anggota masyarakat.


Jika diperhatikan lebih lanjut, teryata semua definisi tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang cenderung sama.


Dalam definisi ilmu ekonomi terkandung pengertian bahwa:


Ilmu ekonomi adalah


  1. Ilmu tentang bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan.
  2. Ilmu tentang pilihan (sciencce of choices)
  3. Ilmu tentang cara pengalokasian sumber daya yang terbatas (scarcity)


Setelah membahas mengenai apa itu ilmu ekonomi, selanjutnya kita membahas mengenai:


Pembagian Ilmu Ekonomi


Secara garis besar, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2 ,yaitu: Ilmu ekonomi Makro dan Ilmu ekonomi Mikro


1. Ilmu Ekonomi Makro


Ilmu ekonomi Makro yaitu studi tentang perekonomian secara keseluruhan (aggregate); contohnya: pendapatan nasional, investasi nasional, produksi nasional, dsb


2. Ilmu Ekonomi Mikro


Ilmu Ekonomi Mikro yaitu teori yang mempelajari bagaimana sebuah rumah tangga atau perusahaan secara individu membuat berbagai keputusan ekonomi.


  • Membuat pemecahan dari variabel-variabel ekonomi makro.
  • Merupakan teori harga, yang mempelajari sumber daya yang terbatas jumlahnya sehingga diperlukan adanya suatu alternative


Lalu, Mengapa kita belajar ilmu Ekonomi?


a) Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan (barang dan jasa).

b) barang dan jasa mempunyai sifat kegunaan (utility).


Setelah membahas mengenai pembagian ilmu ekonomi, berikutnya kita akan membahas mengenai 


Macam Kegiatan Ekonomi


Ada 3 Macam Kegiatan Ekonomi

a. Kegiatan Produksi

b. Kegiatan Distribusi

c. Kegiatan Konsumsi




Alur Kegiatan Ekonomi Sederhana



Sukses tidaknya kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor produksi


Apa saja faktor produksi itu?


  1. Labour (tenaga kerja): bukan sekadar jumlah orang, juga termasuk waktu manusia yang digunakan untuk bekerja, atau untuk proses produksi, dengan segala keragaman keahlian mereka.
  2. Land (Lahan): bukan hanya sekadar sebidang tanah, mencakup juga hal-hal yang terkandung di dalamnya dan di atasnya yang menyebabkan manusia dapat memproduksi sesuatu dengan menggunakan semua yang ada di alam (termasuk biji logam, minyak mentah, kesuburan tanah, dan bahan baku lainnya)
  3. Capital (modal): sebagai sarana produksi (bangunan, mesin kendaraan angkutan, peralatan pertukangan, dllnya)

Oke, gimana udah paham belum?


Semoga paham, yaa


Setelah kita membahas mengenai ilmu ekonomi, selanjutnya kita akan membahas


 Demand dan Supply


Demand dan Supply atau permintaan dan penawaran memiliki kaitan yang sangat erat dengan pasar dan persaingan. Oleh sebab itu, sebelum membahas lebih jauh terkait Demand dan Supply, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu mengenai pasar dan persaingan.


Pasar dan Persaingan


Istilah Permintaan (demand) dan Penawaran (supply) merujuk pada perilaku orang ketika mereka berinteraksi satu sama lain di sebuah pasar.


Pasar (market) adalah sekumpulan pembeli dan  penjual barang atau jasa tertentu. Para pembeli sebagai sebuah kelompok yang  menentukan permintaan terhadap produk, dan para penjual sebagai kelompok menentukan penawaran terhadap produk.



Dalam bahasan pasar, terdapat istilah Pasar kompetitif (competitive market) yang berarti pasar yang terdiri dari banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing terhadap harga pasar dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya.


Sedangkan dalam persaingan terdapat 2 istilah, yaitu: Persaingan sempurna dan tidak sempurna.


Karakteristik persaingan sempurna, yakni barang barang yang ditawarkan semuanya sama, dan pembeli dan penjual sedemikian banyaknya sehingga tidak ada seorang pembeli atau penjual pun yang dapat mempengaruhi harga pasar.


Setelah memahami pasar dan persaingan, berikutnya kita membahas mengenai permintaan


Permintaan


Permintaan: Jumlah barang yang ingin dan mampu dibeli oleh pembeli.


Faktor yang mempengaruhi Permintaan dirumuskan sebagai berikut:


Qx=f(Px,Py,I,T,E,Pop)


Px = harga barang X

Py = harga barang lain (y) terkait

I = Income

T= Selera

E = ekspektasi harga barang (x)

Pop = populasi penduduk


Adapun faktor yang mempengaruhi permintaan individu, yaitu:


1. Harga barang itu sendiri


Hukum permintaan


Pernyataan bahwa, dengan menganggap hal lainnya tetap, kuantitas yang diminta menurun ketika harga sebuah barang meningkat dan sebaliknya.


Akan tetapi, ternyata ada lhoo pengecualian terhadap hukum permintaan ini. Apa saja itu?


Berikut kasus pengecualian dari Hukum Permintaan:


1. Barang yang memiliki unsur spekulasi (emas, saham, tanah)

2. Barang luxury atau prestise (mobil mewah, benda seni tinggi, benda kuno, dll sejenis).

3. Barang inferior (jika pendapatan nyata naik, maka permintaan terhadap barang tersebut turun).


Permintaan

 



Kurva Permintaan: menyatakan unit barang atau jasa yang ingin dan dapat dibeli oleh seseorang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.


2. Harga barang lain yang berkaitan


Untuk barang substitusi: Dua barang dimana peningkatan harga barang pertama mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap barang kedua.


Contoh : tiket kereta api dan jasa angkutan lain


Untuk barang komplemen: Dua barang dimana peningkatan harga barang pertama mendorong penurunan dalam permintaan barang lainnya.


Contoh: gula dan kopi


3. Pendapatan


Untuk Barang Normal: Jika pendapatan meningkat akan mendorong peningkatan terhadap permintaan barang tersebut, dan sebaliknya dengan menganggap hal lainnya tetap.


Untuk Barang Inferior: Jika pendapatan meningkat akan menimbulkan penurunan terhadap kuantitas barang yang diminta tersebut, dengan menganggap hal lainnya tetap.


Contoh: kendaraan angkutan umum


4. Selera


Hal yang paling menentukan dari permintaan adalah selera.


Asumsinya gini, Jika kamu suka banget nih sama 1 barang dan pengen beli. Ya, kamu akan tetap beli sekalipun harganya mahal maka kamu akan berusaha buat dapetin barang itu, misal nabung atau ngurangin jatah jajan. Karena, kembali lagi, jika barang itu emang seleranya kamu, ya kamu pasti pengen beli barang itu. 


5. Ekspektasi


Ekspektasi Anda terhadap masa depan akan mempengaruhi permintaan Anda saat ini.


6. Jumlah Pembeli


Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan


Qd = Permintaan beras (kg)

P =harga beras / kg (rb rph)





Perubahan jumlah yang diminta vs Perubahan kurva permintaan


Perubahan jumlah yang diminta terjadi sepanjang kurva (move along the curve) yang disebabkan oleh perubahan harga barang.


Perubahan kurva permintaan disebabkan oleh perubahan faktor lain selain harga, sehingga terjadi pergeseran kurva naik atau turun (shifting the curve)


 

Pergeseran Kurva Permintaan





Perubahan Permintaan dipengaruhi:


  • Pendapatan
  • Harga barang / jasa yang berkaitan
  • Selera
  • Ekspektasi
  • Jumlah penduduk / pembeli


Setelah membahas terkait permintaan, yuk kita bahas mengenai


Penawaran


Penawaran : Jumlah barang yang ingin ditawarkan (dijual) produsen pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.


Faktor yang mempengaruhi penawaran:


1.Harga barang itu sendiri (Px)


Hukum Penawaran


Pernyataan bahwa dengan menganggap hal lainnya tetap, kuantitas barang yang ditawarkan akan meningkat ketika harga barang tersebut meningkat.


2.Harga-harga faktor produksi


Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran tetap. Kenaikan harga faktor produksi akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba suatu industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang


3.Harga barang terkait


Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang Komplementer, apabila barang komplementer naik maka penawaran suatu barang berkurang dan sebaliknya.


4.Teknologi


Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.



Skedul Penawaran dan Kurva Penawaran

 

Qs = Penawaran beras (rb kg)

Px = harga beras / kg (rb rph)

 




 

Kurva Penawaran : menyatakan unit barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh produsen (Qs) pada berbagai tingkat harga pada suatu periode waktu.

 


Kurva Penawaran pasar bergeser tergantung:


  • Harga faktor-faktor produksi
  • Kemajuan teknologi
  • Jumlah penjual
  • dll


Dalam permintaan dan penawaran, kita juga akan membahas mengenai ekuilibrium


Harga dan Kuantitas Ekuilibrium


Pada titik ekuilibrium, kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan sehingga kuantitas yang ingin dibeli seseorang sama persis dengan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen.


Setelah membahas mengenai permintaan dan penawaran berikutnya kita akan membahas mengenai


Elastisitas



Apa itu elastisitas?


Elastisitas adalah rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta / ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.


Elastisitas dapat menunjukkan tingkat sensitivitas jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga sebesar satu persen. Atau Elastisitas menunjukkan berapa persen barang yang diminta akan berubah bila harga naik satu persen.


Jenis Elastisitas


1. Elastisitas harga


Elastisistas harga terbagi menjadi 2, yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran


A. Elastisitas Permintaan


Elastisitas pemintaan karena harga merupakan perubahan persentase jumlah permintaan akibat kenaikan satu persen harga pada barang tersebut.

 



Faktor yang mempengaruhi elastisitas Permintaan


1.Adanya barang subtitusi


Barang subtistusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan yang hampir sama dengan utamanya, makin banyak subtitusi suatu barang makin besar kemungkinan pembeli berpindah dari barang utama. 

Seandainya terjadi kenaikan atau penurunan harga, Secara teoritis bila suatu barang memiliki subtitusi permintaannya cenderung elastis (Ep>1). Jika harga suatu barang naik sebesar 1% permintaannya akan turun diatas 1% dan sebaliknya.


2.Persentase pendapatan yang digunakan atau jenis barang


Seorang konsumen akan memberikan porsi yang besar dari pendapatannya untuk membeli barang yang biasa digunakan sehari-hari.


Untuk barang yang masih bisa ditunda, porsi pendapatan untuk membeli kecil. Jadi jika barang dimaksud adalah barang yang dibutuhkan, dengan kata lain sebagian besar pendapatan dipergunakan untuk mendapatkan barang yang dimaksud, makin elastislah permintaannya.


3.Jangka waktu analisis / perkiraan atau pengetahuan konsumen


Dalam jangka pendek terjadinya perubahan harga tidak secara otomatis menyebabkan terjadinya perubahan permintaan. Hal ini disebabkan perubahan yang terjadi di pasar belum diketahui oleh konsumen. Dengan demikian dalam jangka pendek permintaan cenderung tidak elastis.


4.Tersedianya sarana kredit


Meskipun barang telah diketahui naik, sedangkan pendapatan tidak mencukupi, permintaan barang tersebut relative akan tetap bila ada fasilitas kredit dari dari penjual / produsen.

Sebaliknya bila harga barang yang dimaksud turun, permintaan atas barang tersebut tidak akan naik bila fasilitas kredit untuk barang substitusi. Dengan dengan demikian bila terdapat fasilitas kredit, elastisitas permintaan cenderung elastis sempurna atau inelastis.


Manfaat mengetahui  elastisitas permintaan suatu barang


1.Perpajakan

Bila diketahui bahwa permintaan atas suatu barang bersifat elastis, pemerintah relative tidak  akan meningkatkan pungutan pajak atas  barang tersebut. Sebaliknya bila bersifat inelastis, pemerintah cenderung  akan meningkatkan pungutan pajak atas barang yang dimaksud


2. Kebijakan impor

Jika suatu negara mengetahui tingkat elestisitas barang yang diimpornya maka akan diambil kebijakan baru, apakah terus impor atau berhenti impor.


Jika barang impor bersifat elastis maka pemerintah akan menyediakan barang dalam jumlah yang banyak,  tapi jika  inelastic maka pemerintah akan mempertahankan jumlah impor  dan memperkenalkan produksi dalam negeri.


3.Strategi penerapan harga atas barang


Dalam usaha meningkatkan hasil penjualan, produsen akan menempuh cara seoptimal mungkin agar keuntungan.


Suatu produk bersifat elastis kebijakan menaikan harga adalah langkah yang tidak tepat karena akan menurunkan penerimaan.


Jika bersifat inelastis, menaikan harga pada tingkat wajar akan meningkatkanp enerimaan.


Kriteria Sifat Elastisitas  permintaan (Ep)


•Jika Ep=0 disebut  inelastic sempurna, Berapapun harga suatu barang orang akan tetap membeli yang dibutuhkan. (garam,obat)


•Jika Ep= ∞  (tidak terhingga) disebut elastis  sempurna, berarti konsumen mempunyai  kemampuan  untuk membeli berapa pun jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu. (bumbu dapur)


•Jika Ep = 1 disebut unitary, adalah jika harga mengalami perubahan sebesar 1%, akan memberi pengaruh jumlah yang diminta  berubah sebesar 1% (sebanding)( barang elektronik)


•Jika Ep<1  disebut inelastis,  berarti bila  harga mengalami perubahan  sebesar 1% akan  memberi pengaruh perubahan jumlah yang diminta berubah lebih kecil dari 1 (beras)


Jika Ep>1 disebut elastis, berarti bila harga mengalami perubahan sebesar 1% akan memberi pengaruh jumlah yang diminta lebih besar dari 1% (barang mewah)


2. Elastisitas Penawaran


Adalah persentase perubahan jumlah penawaran karena setiap peningkatan 1%  dari harga.

 


Kriteria elastisitas  penawaran


Jika Es=0,  disebut inelastic sempurna, artinya   bila harga jual per  unit mengalami kenaikan 1%, tidak mengakibatkan jumlah  barang yang ditawarkan oleh produsen berkurang


Jika Es<1, disebut inelastis, artinya bila harga jual per unit naik 1% mengakibatkan jumlah barang yang ditawarkan berkurang sebesar 1%


Jika Es>1, disebut elastis, artinya bila  harga jual per unit mengalami kenaikan 1% akan mengakibatkan jumlah barang yang ditawarkan naik lebih dari 1%


Jika Es=1, disebut unitary artinya bila harga jual per unit mengalami kenaikan 1% akan mengakibatkan  bertambahnya jumlah barang yang  ditawarkan oleh produsen sebesar 1%


Jika Es = tak terhingga  disebut  elastis sempurna,  artinya berapa pun harga jual per unit ditawarkan, tidak akan mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan produsen ke pasar.


Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


1.Keleluasaan untuk meningkatkan produksi


Jika kapasitas produksi terbatas, maka peningkatan harga output akan ditanggapi dengan kenaikan output yang relatif lebih kecil.


2. Jangka Waktu untuk merespon


Perubahan harga cenderung mempunyai dampak yang besar pada kuantitas yang ditawarkan jika jangka waktu produsen untuk merespon perubahan harga lama.



2. Elastisitas Pendapatan


Elastisitas Pendapatan (income Elasticity)


Menjelaskan perubahan jumlah yang diminta akibat perubahan pendapatan.


 



Kriteria tingkat elastisitas pendapatan

1.  Ei>1 berlaku untuk  barangsuperior (mewah) 

2. Ei< 0 berlaku untuk barang inferior

3. Ei berada diantara 0 dan 1 berlaku untuk barang normal


3. Elastisitas Silang


Mengukur respon persentase perubahan jumlah barang yang diminta karena persentase perubahan harga barang lain.

 


Kriteria Elastisitas silang


  1. Jika Exy > 0, untuk barang subtitusi, misalnya jika harga beras naik maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum akan naik
  2. Jika Exy < 0, untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik sehingga permintaan gula turun , permintaan teh juga turun
  3. Jika Exy = 0, untuk dua barang yang netral atau tidak mempunyai hubungan sama sekali


Oke, setelah membahas mengenai Elastisitas, berikutnya kita membahas mengenai


 Teori  Perilaku Konsumen


Teori Perilaku konsumen adalah deskripsi tentang bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan antara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimalkan kesejahteraan mereka. 


Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa, tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya


Pengertian-pengertian dan Asumsi dasar


Barang (Commodities): diasumsikan yang mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh (good).


Utilitas (Utility): manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang.


Total Utility (TU): manfaat total yang diperoleh


Marginal Utility(MU): tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.


Hukum Penambahan Manfaat yang makin menurun (The law of diminishing Marginal Utility)

Hukum ini dinamakan juga Hukum Gossen.


Konsistensi preferensi (Transitivity)


Konsistensi preferensi : bilaX lebih disukai dari Y, dan Y lebih disukai dari Z; maka barang X lebih disukai dari Z.


Perfect knowledge: konsumen diasumsikan memiliki pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya.


Pendekatan dalam perilaku konsumen


1. Pendekatan Kardinal

2. Pendekatan ordinal


Teori Kardinal (Cardinal Theory)


  • Kegunaan dapat dihitung secara nominal disebut util.
  • Keputusan mengkonsumsi berdasarkan perbandingan harga dengan manfaat yang diperoleh.
  • Total Utility merupakan kegunaan yang diperoleh dari konsumsi dan Marginal Utility adalah tambahan kegunaan karena tambahan konsumsi 1 unit.
  • Total uang yang dikeluarkan adalah jumlah unit dikali harga satuan.
  • Untuk setiap tambahan konsumsi, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sama dengan harga barang per unit.   MUx= Px. 
  • Kepuasan total yang diperoleh konsumen: TU = f(Q)
  • Tambahan kepuasan dari menambah komsumsi sejumlah barang (marjinalutility) = MU


Dimana:

 


TU = total utilitas

Q = jumlah barang yang dikonsumsi


Teori Ordinal


Kegunaan tidak dapat dihitung dan hanya dapat dibandingkan.


Asumsi dalam pendekatan ordinal :


  • Konsumen mempunyai preferensi terhadap barang yang dinyatakan dalam peta indiferensi.
  • Konsumen memiliki uang
  • Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
  • Tingkat kepuasan konsumen diukur dengan kurva indiferens



Kurva Indiferensi:


Adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi dari 2 macam barang yang memberi kepuasan yang sama kepada  seorang konsumen


Asumsi-asumsi Kurva Indiferensi:


1. Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.

2. Cembung ke titik origin.

3. Turun dari kiri atas ke kanan bawah dan Tidak saling memotong.


Budget Lines / Garis Anggaran


Garis Anggaran: adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi 2 macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.


Merupakan Batasan kemampuan konsumen, secara umum dalam satuan uang


Perubahan harga barang dan Pendapatan: Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli konsumen


Keseimbangan Konsumen terjadi pada saat kurva garis anggaran bersinggungan dengan kurva indiferensi. Atau kepuasan tertinggi yang dapat dijanggkau dengan pendapatan tertentu. Kondisi di mana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya  untuk konsumsi


Keterbatasan pendapatan konsumen digambarkan dengan budget line

BL = Px.Qx + Py.Qy


Kepuasan konsumen dibatasi oleh anggaran (pendapatan konsumen).

I = Px.X+Py.Y



Setelah membahas mengenai teori perilaku konsumen, berikutnya kita akan membahas mengenai


Teori Biaya Produksi


Pertama, kita bahas terlebih dahulu mengenai Konsep Biaya, yaa


Konsep Biaya Explisit dan Implisit


Biaya eksplisit = biaya yang terlihat jelas seperti pada laporan keuangan.

Biaya implisit = biaya kesempatan (opportunity cost)



a. Biaya Tenaga Kerja


Biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan tenaga kerja per orang per satuan waktu.

Harga tenaga kerja adalah upahnya (w)


b. Biaya Barang Modal


Akuntan menggunakan konsep biaya historis, sehingga nilai barang barang modal harus disusutkan

Ekonom melihat barang modal sebagai biaya implisit. Penggunaan barang modal bukanlah seberapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yg diperoleh bila mesin disewakan ke pengusaha lain.


c. Biaya Kewirausahaan


Wirausahawan adalah orang yang mengkombinasikan berbagai faktor produksi untuk ditransformasi menjadi output barang dan jasa.

Dalam upaya tersebut dia harus menanggung risiko kegagalan. Atas keberanian menanggung risiko maka pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. 


Produksi, Produktivitas dan Biaya


Keputusan tingkat produksi berkaitan dengan tingkat produktivitas faktor-faktor produksi yang digunakan.


Produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik, jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan makin rendah, begitu juga sebaliknya


Konsep Biaya Jangka Pendek


BiayaTotal (Total Cost) merupakan  jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya Tetap(Fixed Cost) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung dari jumlah produksi (misal: biaya modal, gaji, sewa gedung, dll)

Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya yang besarnya tergantung dari tingkat produksi (misal: biaya bahan baku, upah buruh, dll)


TC = FC + VC



Biaya Rata-rata (Average Cost)


Biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output.


AC = AFC + AVC


atau


TC/Q = FC/Q + VC/Q


Biaya Marginal (Marginal Cost)


Biaya tambahan karena menambah produksi sebanyak satu unit output.


MC=TC/Q.

 



Setelah membahas mengenai teori biaya produksi, kita akan membahas mengenai 


Teori Produksi


Pada Intinya


Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat meningkatkan nilai guna suatu barang.


Dimana bentuk kegiatannya meliputi:


1. Form changing activitie, kegiatan mengubah bentuk dari  suatu barang

2. Tranportation, kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain

3. Storage, kegiatan menyimpan barang yang akan digunakan pada masa yang akan datang

4.Merchandishing, kegiatan memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.


Akhir kara, itulah Pembahasan Lengkap Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi yang dapat artikel kali ini bagikan


Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kamu


Semangat belajar!




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel